Berlatih Untuk Sabar dan Bersyukur

Aku belum tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Sejujurnya aku tak rela mengambil apa yang sudah kupersiapkan untuk anakku. Namun situasi dan kondisi memaksaku dan suami untyk melakukannya. Ah, sudahlah tak perlu menjadi beban pikiran. Kepalaku akan semakin pusing jika memikirkannya. Semoga kesulitan ini segera berakhir.

CURHAT MALAM

Inikah Rasanya? (Nggak punya hape)

Sudah lima hari ini aku tak memegang hape. Nggak bermaksud nyari sensasi, tapi masalahnya hapeku itu terpaksa harus mondok di rumah temanku untuk diobati. Entah kenapa tiba-tiba dia terus bergetar. Bahasa jawanya, neurosa, penyakit kesemutan yang bikin anggota gerak kita seolah bergetar. Halaah. Pokoknya itu deh!

Jujur nih, nggak ada si hape hidupku agak tenang. Nggak kuatir kalo-kalo ada sms masuk yang ngabarin aku salah jadwal, harusnya aku dines pagi tapi sampe jam tujuh lebih aku belum nongol, karena feelingku mengatakan aku dines sore tanpa liat jadwal dari bos. Efek terlalu percaya diri. Atau telpon dari teman yang minta tukeran dines mendadak. Tapi tetep aja ada yang ilang. Rasanya gimanaaa gitu…

Efek terburuk nggak ada si ijo adalah soal info lomba nulis termasuk di dalamnya pengumuman hasil lomba. Meski namaku lebih sering muncul di update peserta daripada di pengumuman pemenangnya tapi biasanya aku up to date soal itu. Nah kalo soal info lomba, seringnya aku tahu info lomba itu dua jam mendekati deadline. Yaa habisnya aku baru bisa buka leppy kalo anak dan suamiku udah tidur, jadi ya aku baru bisa online di atas jam sepuluh malam.

Ada yang nanya info lomba nulis yang mana? Meneketehe, abisnya begitu liat DL: MALAM INI JAM 23.59 aku nggak akan posting tuh info lomba di catatanku. Sorry, bukannya egois, masalahnya liat update pesertanya aja udah ratusan, jadi tuh info emang sudah merajalela di hampir semua note teman-teman fb-ku. Percuma kan aku posting, nggak akan ada manfaatnya. Memposting info lomba di catatan fb dan men-tag ke beberapa teman fb, kan cuma sebagai syarat biar teman-teman yang nggak tahu jadi pada tau. Lha kan sudah pada tau, berarti akunya aja yang emang ketinggalan kereta api kan? Jujur ya… aku nggak bisa bikin FTS apalagi cerpen dalam waktu dua jam. Perlu diedit juga kan? Maklum lah kan baru kemarin aku belajar bikin cerpen. Untungnya aku bukan anak kemarin sore, aku udah lahir 28 tahun yang lalu (eits, apa hubungannya? Bodo. Emang gue pikirin).

Kesimpulan = punya hape, bikin hidup lebih hidup, nggak punya hape, masih tetep hidup kan? Kecuali kalo emang jatah umurmu udah habis. So tetep kudu bersyukur ya, sodara-sodara…

Sisi positif = bisa tidur nyenyak karena nggak ada suara weker berdering nyaring di kuping.

Sisi negatif = bisa nggak denger adzan shubuh, itu kalo kuping kamu dikencingi setan. Hiii…